Kamis, 02 Mei 2013

Tengkorak Bentuk Alien yang Menjadi Misteri Medis

Jeanna Bryner, Managing Editor LiveScience | LiveScience.com

Tengkorak mungil dengan kepala lonjong seperti alien ini berasal dari Bumi, tapi jasad yang ditemukan di Gurun Atacama satu dekade lalu menjadi sebuah misteri medis.

Awalnya, saat spesimen mumi ini ditemukan, orang mengira dia adalah alien yang mendarat di Bumi. Meski begitu, peneliti tak pernah mengungkap kemungkinan tersebut.

Kini, uji DNA dan serangkaian tes lain memastikan bahwa individu ini adalah seorang manusia dan berusia 6-8 tahun saat meninggal. Panjang jasad ini hanya 15 cm.

"Meski tak ada penjelasan soal mutasi yang menyebabkan keanehan bentuk jasad ini, dan ada perbedaan cara kami menghitung usia tulangnya, setiap nukleotid yang saya lihat berasal dari manusia," kata peneliti Garry Nolan, profesor mikrobiologi dan imunologi di Stanford School of Medicine pada LiveScience. "Penelitian saya baru mengupas bagian awalnya, tapi tak ada tanda-tanda makhluk ini bukan manusia."


Analisis manusia mini
Nolan dan koleganya menganalisis spesimen tersebut pada musim gugur 2013 dengan foto resolusi tinggi, x-ray, dan pemindaian tomografi, juga sekuens DNA. Mereka ingin mencari kelainan di tulang yang bisa menjelaskan ukuran tengkorak tak biasa -- contohnya, jasad ini hanya punya 12 tulang rusuk, bukan 12 seperti manusia normal -- usia meninggalnya si organisme, menentukan apakah ia fetus yang belum cukup bulan, meninggal saat dilahirkan atau anak yang cacat. Proses pengujian juga berusaha menjawab apakah makhluk ini manusia atau primata nonmanusia dari Amerika Selatan.  

Sisa jasad itu juga menunjukkan bentuk tengkorak yang tak biasa dan kurangnya pertumbuhan di sekitar wajah bagian tengah dan rahang. Tengkorak juga menunjukkan tanda-tanda turricephaly atau sindroma cacat lahir yang menyebabkan bagian atas tengkorak kepala berbentuk lonjong.

Sekuens genom membuktikan bahwa makhluk ini adalah manusia, meski 9 persen gennya tak sesuai dengan contoh gen manusia. Namun ketidakcocokan ini bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti degradasi, persiapan artefak spesimen dari laboratorium, atau data yang tak lengkap.

Tim juga melihat DNA mitokondria atau DNA dalam struktur penghasil energi sel yang diturunkan dari ibu ke anaknya. Frekuensi allele dari DNA mitokondria menunjukkan bahwa individu ini berasal dari Atacama, terutama dari grup haplotype B2. Haplotype adalah sekuens panjang nenek moyang DNA yang hidup selama beberapa generasi dan bisa merujuk pada leluhur seseorang. Dalam hal ini, haplotype B2 berasal dari pantai barat Amerika Selatan.

Data dari DNA mitokondrial menunjuk pada "ibunya seorang wanita suku tradisional dari kawasan chile di Amerika Serikat," tulis Nolan dalam email.


Misteri lainnya

Meski ilmuwan belum mengetahui mutasi gen apa yang menyebabkan cacat bentuk dan usia tulang jasad ini, mereka memperkirakan bahwa individu ini meninggal beberapa dekade lalu. Selain itu, mereka tak menemukan mutasi yang biasanya ada pada orang kerdil atau bentuk-bentuk 'dwarfism' lainnya. Jika ada kelainan genetik untuk cacat si jasad, "tak terlihat jelas pada resolusi dan tahap analisis ini," tulis Nolan dalam rangkuman hasil penelitiannya.

Selain itu, meskipun mereka menemukan mutasi gen, tetap tak bisa menjelaskan anomali yang ada di tengkorak ini. "Tak ada bentuk 'dwarfism' (kekerdilan) yang bisa menjelaskan semua keanehan dalam spesimen ini," kata Dr Ralph Lachman, profesor emeritus pada UCLA School of Medicine dan profesor klinis Stanford University dalam laporannya untuk Nolan.

Ini bukan untuk pertama kalinya jasad yang mirip alien mencuri perhatian dunia ilmiah. Tengkorak anak-anak yang mirip alien juga ditemukan di kuburan 1000 tahun di Meksiko. Peneliti yang memeriksa tengkorak-tengkorak tersebut mengatakan bahwa bentuk itu sengaja dibuat dan mengilustrasikan praktik pembentukan ulang tengkorak kepala yang awam terjadi saat itu di Amerika Tengah.

"Ini adalah misteri medis yang menarik tentang seorang manusia tak beruntung dengan serangkaian cacat lahir yang genetiknya belum jelas," tulis Nolan soal tengkorak Atacama ini.

Penelitian ini muncul di film "Sirius", dokumenter yang dibiayai secara patungan dan ditayangkan perdana pada 22 April di Hollywood, California.

0 komentar:

Posting Komentar

rzn 119. Diberdayakan oleh Blogger.